Sukses

Inspirasi dari Rote, Pendidikan yang Mengedepankan Karakter dan Keterampilan

Pendidikan memiliki peran yang jauh lebih besar daripada sekadar menyampaikan ilmu.

Diperbarui 18 Mei 2025, 17:04 WIB Diterbitkan 18 Mei 2025, 17:04 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pendidikan memiliki peran yang jauh lebih besar daripada sekadar menyampaikan ilmu. Ia adalah sarana membentuk pola pikir, karakter, dan cara individu menghadapi dunia. Dalam dinamika global yang terus berubah, dua pendekatan pendidikan yang kontras kerap menjadi perdebatan: metode yang menekankan disiplin keras versus pendekatan yang didasarkan pada kasih sayang dan rasa ingin tahu.

Pendekatan pendidikan militer seringkali diwarnai oleh aturan yang kaku dan hierarki yang mutlak. Disiplin adalah prioritas utama, namun ada harga yang harus dibayar: hilangnya ruang untuk berpikir kritis dan menekan potensi kreativitas anak. Lingkungan yang penuh tekanan ini dapat menciptakan rasa takut, bukan rasa ingin tahu.

Sebaliknya, pendekatan berbasis kasih sayang menawarkan cara pandang yang berbeda. Anak-anak didorong untuk bertanya, mengeksplorasi, dan belajar dari kesalahan tanpa takut dihukum. Lingkungan yang aman secara emosional membantu mereka merasa diterima, didengar, dan dipahami. Ini menciptakan individu yang percaya diri, tangguh, dan siap menghadapi dunia dengan kepala tegak.

Inilah filosofi yang diterapkan di Rote Hospitality Academy, sebuah institusi pelatihan perhotelan di Indonesia Timur yang digagas oleh Nora Bawazier. Dengan visi membangun generasi muda yang tidak hanya terampil tetapi juga mengenal dirinya sendiri, akademi ini memadukan pendidikan profesional dengan pengembangan karakter.

"Kami percaya bahwa sebelum seseorang dapat menjadi ahli dalam suatu bidang, mereka harus terlebih dahulu memahami siapa mereka," ujar Nora. Menurutnya, memahami diri sendiri adalah fondasi utama dalam membangun semangat belajar dan daya tahan dalam menghadapi tantangan.

 

2 dari 3 halaman

Proses belajar yang seperti petualangan

Di Rote Hospitality Academy, siswa diajak untuk menjadikan proses belajar sebagai petualangan pribadi. Mereka tidak hanya diajarkan keterampilan teknis perhotelan, tetapi juga nilai-nilai seperti kepercayaan diri, tanggung jawab pribadi, dan yang disebut Nora sebagai keramahtamahan intuitif—kemampuan melayani orang lain dengan ketulusan dan empati.

Lingkungan yang penuh dukungan ini membangun pola pikir bertumbuh. Nora menambahkan, "Ketika siswa percaya bahwa mereka mampu belajar, beradaptasi, dan tumbuh, tantangan menjadi sesuatu yang menyenangkan, bukan menakutkan. Mereka menjadi pembelajar tangguh—siap jatuh dan bangkit kembali."

 

3 dari 3 halaman

Pendidik menjadi teladan

Lebih dari sekadar pengajaran teori, pendidik di Rote Hospitality Academy juga menjadi teladan. Mereka hadir untuk memberikan dukungan emosional dan membangun kepercayaan diri siswa. Dalam suasana seperti ini, setiap individu memiliki kesempatan untuk bersinar, bukan hanya sebagai siswa, tetapi sebagai manusia yang utuh.

Pada akhirnya, pendidikan tidak seharusnya menjadi alat kendali, melainkan jembatan hubungan. Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang mendengarkan, membantu siswa menemukan suara dan jalan mereka sendiri.

"Kita harus bertanya: masa depan seperti apa yang ingin kita ciptakan? Masa depan yang dibentuk oleh rasa takut dan ketaatan, atau yang diinspirasi oleh cinta, keberanian, dan rasa ingin tahu? Jawabannya ada pada bagaimana kita memilih untuk mengajar," pungkas Nora.

EnamPlus
file_put_contents($logBotFile, "🏁 END index.php | " . date('c') . "\n", FILE_APPEND | LOCK_EX);