Sukses

Mengenal Bakuchiol, Kandungan Skincare Alami dari Tumbuhan dengan Manfaat Mirip Retinol

Bakuchiol adalah ekstrak alami dari tanaman Psoralea corylifolia yang menawarkan manfaat perawatan kulit mirip retinol tanpa efek samping yang banyak.

Diperbarui 02 Mei 2025, 14:00 WIB Diterbitkan 02 Mei 2025, 14:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Bakuchiol mungkin nama ini masih asing bagi sebagian orang. Namun, ekstrak alami ini berasal dari biji tanaman Psoralea corylifolia, yang juga dikenal sebagai tanaman babchi. Tanaman ini sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional India (Ayurveda) dan Tiongkok untuk berbagai penyakit, termasuk tumor dan peradangan kulit.

Mengutip jurnal berjudul "Bakuchiol, Konstituen Alami dan Manfaat Farmakologisnya" yang dipublikasikan National Library of Medicine, Jumat (2/5/2025), disebutkan bahwa senyawa alami yang diekstrak dari tanaman obat baru-baru ini menarik perhatian dalam terapi karena dianggap memiliki toksisitas yang lebih rendah dan tolerabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa yang disintesis secara kimia. 

Bakuchiol dari Psoralea corylifolia L. adalah salah satu senyawa tersebut. Senyawa ini berperan potensial yang kuat sebagai antioksidan dengan kemampuan yang mengesankan untuk menghilangkan Spesies Oksigen Reaktif (ROS). Hasil penelitian juga telah menunjukkan efek perlindungan bakuchiol pada hati, jantung, tulang, dan organ lainnya.

Bakuchiol adalah meroterpena yang telah menunjukkan aktivitas antimikroba, antiinflamasi, antiosteoporosis, dan antitumorigenik yang kuat dan menunjukkan manfaat lainnya. Kini, bakuchiol semakin populer dalam dunia skincare karena sifatnya yang mirip dengan retinol, tetapi dengan efek samping yang lebih rendah.

Dengan kemampuannya meningkatkan kesehatan kulit, bakuchiol menjadi alternatif yang menarik. Bahan ini dianggap lebih aman bagi mereka yang ingin merawat kulit tanpa khawatir akan iritasi yang sering terjadi dengan retinol. 

 

2 dari 4 halaman

Manfaat Bakuchiol untuk Kulit

Bakuchiol memiliki berbagai manfaat yang menjadikannya bahan perawatan kulit yang sangat dicari. Berikut adalah beberapa manfaat utama bakuchiol:

  • Anti-aging: Bakuchiol bekerja dengan cara yang mirip dengan retinol, yaitu meningkatkan produksi kolagen dan mempercepat pergantian sel kulit. Ini membantu mengurangi tampilan garis halus dan kerutan, serta meningkatkan kekencangan kulit. Beberapa penelitian menunjukkan efektivitasnya yang sebanding dengan retinol dalam mengurangi kerutan dan hiperpigmentasi.
  • Mencerahkan Kulit: Salah satu manfaat lainnya adalah kemampuannya dalam mengurangi hiperpigmentasi, yang sering kali menjadi masalah bagi banyak orang. Bakuchiol dapat memberikan tampilan kulit yang lebih cerah dan merata.
  • Menangani Jerawat: Bakuchiol juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri. Ini membantu mengurangi peradangan dan mencegah timbulnya jerawat dengan mengatur produksi minyak di kulit, sehingga dapat mencegah penyumbatan pori-pori.
  • Menyehatkan Kulit: Sebagai antioksidan yang kuat, bakuchiol melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Ini berkontribusi pada kesehatan kulit secara keseluruhan.
  • Lebih Lembut di Kulit: Salah satu keunggulan utama bakuchiol dibandingkan retinol adalah sifatnya yang lebih lembut. Bakuchiol kurang menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pengelupasan kulit, sehingga cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif.
3 dari 4 halaman

Bakuchiol Pertama Kali Diekstraksi pada 1966

Bakuchiol pertama kali diekstraksi dari biji Psoralea corylifolia pada 1966 ketika struktur bidangnya juga ditentukan, sementara konfigurasi pusat kuartenernya ditentukan pada tahun 1973. Nama kimia formal bakuchiol adalah 4-[(1E,3S)-3-etenil-3,7-dimetil-1,6-oktadien-1-il]-fenol. Bentuk alaminya (S)-(+)-Bakuchiol memiliki enantiomer (R)-(-)-Bakuchiol, dan kiralitasnya memengaruhi tindakan dan efektivitasnya.

Bakuchiol tersedia dalam berbagai bentuk produk perawatan kulit, seperti serum, krim, dan minyak. Umumnya, bakuchiol digunakan dua kali sehari, pagi dan malam, setelah membersihkan wajah.

Jika Anda mengganti produk retinol dengan bakuchiol, disarankan untuk memulai dengan pemakaian beberapa kali seminggu dan secara bertahap meningkatkan frekuensi pemakaian. Selalu ingat untuk menggunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi di pagi hari setelah menggunakan bakuchiol.

Meskipun bakuchiol lebih lembut, tetap saja dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Anda yang menggunakan skincare dengan bahan ini harus menghindari paparan langsung sinar UV, sama seperti halnya ketika memakai skincare berbahan retinol. 

4 dari 4 halaman

Perbedaan Bakuchiol dan Retinol

Meskipun bakuchiol dan retinol memiliki efek yang mirip, ada beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya:

  • Sumber: Retinol merupakan turunan vitamin A yang dibuat secara sintetis, sementara bakuchiol berasal dari tanaman.
  • Iritasi: Retinol lebih sering menyebabkan iritasi kulit dibandingkan bakuchiol, sehingga banyak orang lebih memilih bakuchiol sebagai alternatif.
  • Penelitian: Retinol telah diteliti secara lebih ekstensif dibandingkan bakuchiol, namun bukti yang ada menunjukkan bahwa bakuchiol juga memiliki potensi yang menjanjikan.

Bakuchiol merupakan alternatif alami yang menjanjikan bagi mereka yang menginginkan manfaat anti-aging dan perawatan kulit yang mirip dengan retinol, tetapi dengan tingkat iritasi yang lebih rendah. Meskipun penelitian tentang bakuchiol masih terus berkembang, bukti yang ada menunjukkan potensinya sebagai bahan perawatan kulit yang efektif dan aman.

Namun, penting untuk selalu melakukan uji coba pada area kecil kulit terlebih dahulu sebelum menggunakannya secara menyeluruh pada wajah. Hal ini untuk memastikan tidak terjadi reaksi alergi.

Produksi Liputan6.com
file_put_contents($logBotFile, "🏁 END index.php | " . date('c') . "\n", FILE_APPEND | LOCK_EX);