Liputan6.com, Jakarta - Rata-rata indeks saham Jepang, Nikkei naik 1 persen pada hari Jumat (18/4) dan mencatat minggu terbaiknya dalam tiga bulan, karena investor semakin berharap bahwa Presiden AS Donald Trump akan dapat menengahi kesepakatan perdagangan dengan beberapa mitra dagang utamanya, termasuk Jepang.
Mengutip Businesstimes, Sabtu (19/4/2025) Nikkei menyentuh level tertinggi dua minggu di 34.758,97 sebelum mengakhiri hari dengan kenaikan 1,03 persen di 34.730,28, meskipun perdagangan agak tenang karena liburan Paskah di sebagian besar pasar lainnya.
Saham Topix yang lebih luas juga naik 1,14 persen.
Advertisement
Secara total, indeks Nikkei telah naik 3,41 persen minggu ini dan mencapai level tertinggi sejak 20 Januari 2025 untuk menghentikan penurunan tiga minggu.
Pada hari Kamis, Trump dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan optimisme tentang penyelesaian ketegangan perdagangan AS-Uni Eropa.
Trump juga mengisyaratkan kemungkinan berakhirnya kenaikan tarif dengan China.
Sehari sebelumnya, negosiator utama Jepang, menteri ekonomi Ryosei Akazawa memulai dialog di Washington dan mengutip pernyataan Trump bahwa kesepakatan dengan Jepang menjadi prioritas utama.
"Secara keseluruhan, suasana hati tampak cukup positif, ditegaskan oleh unggahan media sosial Trump yang menampilkan foto dirinya yang sedang tersenyum bersama Akazawa di Ruang Oval," kata James Brady, wakil presiden di firma penasihat Teneo.
"Kesan umum adalah bahwa diskusi dimulai dengan awal yang wajar," bebernya.
Sektor farmasi menduduki puncak daftar dengan lonjakan 4,68 persen, dipimpin oleh lonjakan 17,54 persen untuk Chugai Pharmaceutical setelah obat obesitas yang dikembangkan dan dilisensikan kepada Eli Lilly berkinerja baik dalam uji klinis.
Namun, saham sektor chip menyeret Nikkei, karena investor melanjutkan penjualan setelah rebound pada hari Kamis.
Advantest merosot 2,26 persen dan Screen Holdings turun 3,97 persen menjadi saham dengan kinerja terburuk di Nikkei.
Mulai Pulih, Indeks S&P 500 Naik Tipis 0,13%
Indeks saham besar Amerika Serikat, S&P 500 bergerak naik dalam perdagangan pada hari Kamis (17/4), tetapi mengakhiri minggu perdagangan yang dipersingkat dengan penurunan karena tarif terus membuat investor khawatir.
Melansir CNBC International, Sabtu (19/4/2025) indeks S&P 500 secara umum naik 0,13% hingga ditutup pada 5.282,70 setelah berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian di awal sesi.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite turun tipis 0,13% hingga ditutup pada 16.286,45.
Namun Dow Jones Industrial Average turun 527,16 poin, atau 1,33%, hingga ditutup pada 39.142,23. Indeks 30 saham tersebut terbebani oleh penurunan UnitedHealth sebesar 22%setelah laba perusahaan asuransi yangmeleset. Baik Dow maupun Nasdaq membukukan kerugian selama tiga hari.
Saham Nvidia juga turun hampir 3% pada hari Kamis, melanjutkan penurunannya hampir 7% pada sesi sebelumnya.
Sementara UnitedHealth dan Nvidia membebani pasar, saham terkenal lainnya memberikan momentum kenaikan. Eli Lilly melonjak 14% setelah memberikan hasil uji coba positif untuk pil penurun berat badan. Saham Netflix sedikit naik 1% menjelang laporan laba raksasa streaming itu.
Advertisement
Investor Waspada
Investor telah waspada sejak Trump pertama kali mengumumkan rencananya untuk tarif "timbal balik" yang kemudian ia tarik kembali.
Indeks S&P 500 telah turun hampir 7% sejak saat itu. Dow dan Nasdaq keduanya juga turun lebih dari 7% dalam periode tersebut.
"Ini adalah pasar yang menunggu dan mencari arah," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di U.S. Bank Wealth Management.
"Saat ini, yang lebih penting adalah menunggu untuk melihat apa yang terjadi dengan kesepakatan perdagangan tersebut," jelasnya.