Liputan6.com, Jakarta PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), produsen cetakan sarung tangan terbesar di dunia, berhasil menjaga stabilitas kinerja pada kuartal I-2025.
Di tengah tekanan geopolitik global akibat perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, MARK tetap menunjukkan performa solid berkat strategi diversifikasi pasar ekspor ke kawasan Asia Tenggara dan China.
Baca Juga
Pada triwulan pertama 2025, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp 203,0 miliar, hanya turun 4,25% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Advertisement
Laba bersih juga terkoreksi ringan menjadi Rp 70,0 miliar, turun 2,78% dibanding kuartal I-2024. Fluktuasi permintaan dari negara-negara tujuan ekspor menjadi penyebab utama, namun efisiensi operasional membuat margin laba tetap stabil di kisaran 52%.
Strategi Diversifikasi Ekspor Minimalkan Dampak Perang Dagang
MARK menegaskan bahwa tensi perang dagang AS–Tiongkok memiliki dampak minimal terhadap bisnis perusahaan. Strategi ekspor yang tersebar ke Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China membantu meredam tekanan pasar global.
Hal ini juga terbukti dari beban pokok penjualan yang relatif stabil di angka Rp 97,0 miliar serta pencapaian laba kotor Rp 106,1 miliar.
“Diversifikasi ekspor adalah strategi jangka panjang kami yang terbukti efektif menjaga pertumbuhan bisnis, bahkan saat situasi global tidak menentu,” kata Ridwan Goh, CEO MARK, Rabu (30/4/2025).
Keuangan Kuat, Komitmen Dividen Terus Dijaga
Per 31 Maret 2025, posisi kas dan setara kas MARK melonjak menjadi Rp 144,9 miliar, naik signifikan dari Rp 75,7 miliar di akhir 2024.
Dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) rendah di 0,22x, perusahaan memiliki fleksibilitas keuangan yang tinggi untuk mendukung ekspansi dan investasi strategis ke depan.
MARK juga konsisten membagikan dividen setiap tahun sejak IPO, sebagai wujud komitmen memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Dengan laba bersih 2024 yang mencapai Rp 286,5 miliar, perusahaan membuka peluang peningkatan rasio dividen tahun ini—menunggu keputusan resmi dalam RUPS mendatang.
Dengan strategi bisnis adaptif, kondisi keuangan yang kuat, dan komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik, MARK optimistis menghadapi tantangan 2025 dan tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global di industri cetakan sarung tangan.
Advertisement