Liputan6.com, Jakarta Warga Paris turut merayakan keberhasilan tim dari negara mereka, Paris Saint-Germain (PSG), menyabet trofi Liga Champions untuk pertama kalinya di musim 2024/2025.
Setelah memainkan total 168 laga sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di ajang tersebut, Les Parisiens akhirnya keluar sebagai raja Eropa menyusul kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di Allianz Arena pada Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
Baca Juga
Hasil tersebut sekaligus membawa PSG masuk dalam jajaran klub elite Eropa yang sanggup meraih treble, alias tiga trofi sekaligus dari liga domestik, piala domestik, dan Liga Champions dalam satu musim.
Advertisement
Secara total, Paris Saint-Germain bahkan menggondol empat trofi (quadruple) di kampanye kali ini lantaran mereka sebelumnya sudah lebih dulu memenangkan Trophee des Champions, Ligue 1, serta Piala Prancis.
Bagi pelatih PSG Luis Enrique, pencapaian ini juga tak hanya menandai prestasi baru bagi tim yang dia racik, melainkan turut melahirkan prestasi individu buat dia sendiri.
Pasalnya juru taktik asal Spanyol itu kini menjadi pelatih kedua yang meraih treble dengan dua klub berbeda, setelah sempat membawa Barcelona meraih hasil serupa di musim 2014/2015.
Adapun sebelum Enrique, Pep Guardiolasudah lebih dulu mengantar dua tim berbeda meraih treble di Eropa, yakni Barcelona dan Manchester City.
Selebrasi Warga Paris
Merespons pencapaian PSG ini, warga Prancis nampak berpesta di ibu kota selepas kemenangan tim jagoannya atas Inter Milan.
Dalam video yang diunggah oleh SNTV via AP, sejumla penggemar nampak menyanyikan chant dan mengibar-ngibarkan bendera di jalan sebagai bentuk selebrasi.
Ada pula flare dan kembang api yang dinyakan, dengan dengan disaksikan oleh ratusan bahkan ribuan penggemar.
Tak hanya itu, suasana meriah turut terasa dari dalam transportasi umum. Melansir video yang sama, penggemar ikut menyanyikan chant, baik di kereta maupun stasiun.
Advertisement
Ada Aksi Ricuh
Sayangnya menurut Reuters, euforia perayaan PSG sebagai juara Liga Champions di ibu kota Prancis pada Sabtu (30/5/2025) malam WIB turut diwarnai momen kurang menyenangkan buntut adanya bentrokan dan aksi ricuh.
Di Champs Elysees, halte bus dihancurkan dan proyektil dilemparkan ke polisi anti huru hara, yang menembakkan gas air mata dan meriam air demi memukul mundur massa yang melonjak akibat ribuan pendukung turun ke jalan raya.
Laporan yang sama juga mengungkap sempat ada bentrokan dengan polisi di jalan lingkar Paris, dengan sedikitnya dua mobil dibakar di dekat Stadion Parc des Princes.
Buntut situasi ini, sekitar 5.400 polisi dikerahkan di seluruh Paris untuk mengantisipasi perayaan yang riuh. Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau sampai mendesak dilakukannya pendekatan tanpa toleransi oleh pihak berwenang demi menjaga ketertiban di tengah selebrasi.
Masih menukil pemberitaan Reuters, polisi telah melakukan lebih dari 130 penangkapan sesaat setelah tengah malam.
"Pendukung sejati PSG tengah menikmati pertandingan hebat tim mereka. Sementara itu, orang-orang barbar turun ke jalan-jalan di Paris untuk melakukan kejahatan dan memprovokasi polisi," ujar Sang Menteri.